Pelatihan Teknis Keprotokolan Angkatan I resmi dibuka oleh Kepala BPSDM Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani, di Semarang (16/9). Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa tugas protokoler jauh lebih dalam dari sekadar susunan acara.
“Petugas protokoler harus bisa jadi cerminan nilai luhur Pancasila. Bukan hanya paham teknis, tapi juga punya etika, sikap profesional, dan rasa tanggung jawab yang tinggi,” tegasnya.
Materi Dasar Keprotokolan sehingga menciptakan GOOD PROTOKOLER
📡 Komunikasi
Sebagai seorang protokol, menjadi keharusan untuk berkomunikasi secara efektif dengan rekan kerja maupun stakeholder. Komunikasi yang baik menjadi kunci kelancaran acara dan koordinasi.
🔄 Luwes
Protokol harus bersikap luwes, mampu beradaptasi cepat terhadap berbagai perubahan dan dinamika di lapangan.
🌐 Jejaring Kerja
Jejaring kerja yang kuat adalah aset penting dalam mendukung tugas keprotokolan. Melalui koneksi yang luas, informasi dan koordinasi dapat diperoleh dengan lebih mudah dan efisien.
📌 KESIMPULAN
🎨 Protokol adalah Seni dan Ilmu
Keprotokolan merupakan perpaduan antara seni dalam menciptakan kesan dan suasana, serta ilmu dalam mengatur struktur dan mekanisme acara.
👔 Profesionalisme
Kemampuan dalam menjalankan keprotokolan menunjukkan profesionalisme, integritas, dan penghargaan terhadap tamu maupun penyelenggara.
🌟 Ciptakan Kesan Positif dan Suksesnya Acara
Penerapan keprotokolan yang benar akan menciptakan kesan positif, meningkatkan citra lembaga, dan menyukseskan acara secara menyeluruh.
Putri Puspita Sari, Peserta Pelatihan dari Kanwil Kemenkum DIY, berhasil menyabet prestasi sebagai Peserta Pelatihan Terbaik Kedua dalam Pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta dari 10 wilayah kerja Badiklat Hukum Jateng.
“Setahun Bekerja - Bergerak Berdampak.”