YOGYAKARTA – Kementerian Hukum hadir dalam acara peluncuran buku dan talkshow bertajuk Bangkitnya Kewirausahaan Sosial di Indonesia: Kisah Muhammadiyah pada Senin (13/1/2025). Acara yang diselenggarakan di Museum Muhammadiyah Yogyakarta Kompleks Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dihadiri Direktur Badan Usaha Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Andi Taletting Langi, dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kementerian Hukum DIY, Eem Nurmanah. Pada acara ini seluruh tamu undangan berkesempatan melihat museum Muhammadiyah yang mana didalamnya terarsip sejarah dari masa ke masa.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Taletting Langi menyampaikan pandangannya terkait perkembangan kewirausahaan sosial di Indonesia. Ia menekankan pentingnya semangat kewirausahaan sosial sebagai gerakan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga bertujuan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial di masyarakat. Menurutnya, kewirausahaan sosial merupakan langkah strategis dalam mendorong pembangunan nasional melalui pemberdayaan masyarakat.
"Kemenkum memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi kewirausahaan sosial. Kami memfasilitasi sosial enterprise untuk memiliki badan hukum yang kuat, sehingga mereka dapat mengakses berbagai sumber daya, termasuk pendanaan, guna memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat," ujar Andi.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sekaligus penulis buku, Arsjad Rasjid, dalam talkshow tersebut menyoroti nilai gotong royong yang menjadi jiwa dari kewirausahaan sosial. Ia memuji Muhammadiyah sebagai contoh nyata implementasi kewirausahaan sosial yang mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan di masyarakat.
"Sosial enterprise di Muhammadiyah tidak hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga memberikan dampak nyata yang positif bagi masyarakat. Ini adalah kunci bagi Indonesia untuk maju," jelas Arsjad.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku ini. Menurutnya, buku tersebut merupakan langkah inspiratif dalam membangun Indonesia melalui pendekatan kewirausahaan sosial.
"Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa kolaborasi antara nilai-nilai Islam, gotong royong, dan inovasi dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan sosial yang dihadapi bangsa," ungkap Haedar.
Acara ini menjadi momentum penting dalam mendorong semangat kewirausahaan sosial di Indonesia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan dunia usaha, diharapkan kewirausahaan sosial dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.