Sleman - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar sosialisasi persiapan penyelenggaraan Peacemaker Justice Award Tahun 2025 dan seleksi Peacemaker Academy tingkat Kabupaten Sleman. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Kompleks Rumah Dinas Bupati Sleman pada Kamis (10/4/2025) ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk tim penyuluh hukum Kanwil Kemenkum DIY, perwakilan Pemerintah Kabupaten Sleman, Pengadilan Negeri Sleman, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sleman, Purwati, yang menyampaikan dukungan penuh atas inisiatif Peacemaker Justice Award dan Peacemaker Academy. Beliau menekankan bahwa program ini akan menjadi wadah penting bagi para Lurah untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan sengketa dan permasalahan hukum secara nonlitigasi.
Sosialisasi mengenai mekanisme Peacemaker Justice Award 2025 disampaikan oleh Penyuluh Hukum Ahli Madya Kanwil Kemenkumham DIY, Rina Nurul Fitri Atien. Dalam paparannya, Rina menjelaskan tahapan seleksi yang dimulai dari tingkat kabupaten, dilanjutkan dengan Peacemaker Academy dan aktualisasi peserta, hingga seleksi tingkat provinsi dan nasional. Ia juga menekankan peran penting panitia seleksi tingkat kabupaten dalam memverifikasi berkas dan menilai portofolio calon peserta.
Agenda utama kegiatan ini adalah proses penilaian dan seleksi calon peserta Peacemaker Academy tingkat Kabupaten Sleman. Dua nama Lurah yang mengikuti seleksi, yakni Lurah Sendangsari dan Lurah Sukoharjo, dinilai secara daring melalui aplikasi pja.bphn.go.id. Penilaian meliputi berbagai aspek, termasuk narasi penyelesaian sengketa, pengalaman dan inovasi dalam pencegahan masalah hukum, dokumentasi penyelesaian sengketa, serta publikasi di media massa atau media sosial.
Berdasarkan hasil penilaian yang ketat, kedua Lurah tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan untuk mengikuti Peacemaker Academy dengan nilai rata-rata yang memuaskan, yakni 88,50.
Menanggapi hal ini tingkat kabupaten ini, Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum Kanwil Kemenkum DIY, Soleh Joko Sutopo, menyampaikan apresiasinya. "Kami sangat mengapresiasi antusiasme dan kualitas para calon peserta Peacemaker Academy di Kabupaten Sleman. Hasil seleksi ini menunjukkan komitmen yang kuat dari para pemimpin di tingkat desa dalam menciptakan keadilan dan kedamaian di wilayahnya masing-masing," ujar Soleh Joko Sutopo dalam laporan atensinya.
Lebih lanjut, Soleh Joko Sutopo menambahkan bahwa Peacemaker Academy akan menjadi platform penting bagi para Lurah terpilih untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mediasi serta penyelesaian sengketa secara damai. "Kami berharap melalui Peacemaker Academy, para Lurah dapat menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan permasalahan hukum di masyarakat secara efektif dan efisien, sehingga meminimalisir potensi konflik yang lebih besar," pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi dan seleksi ini ditutup oleh Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Sleman, menandakan langkah awal yang positif dalam mempersiapkan Kabupaten Sleman untuk berpartisipasi aktif dalam Peacemaker Justice Award Tahun 2025. Diharapkan, inisiatif ini dapat mendorong terciptanya harmoni dan penegakan hukum yang berkeadilan di tingkat masyarakat.
