Yogyakarta, 6 Februari 2025 – Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menunjukkan potensinya sebagai pusat inovasi dan kreativitas. Pada tahun 2024, jumlah pendaftaran paten di DIY mencapai 393, dengan sektor farmasi, fisika, dan kimia masih menjadi yang terdepan.
Fakta ini terungkap dalam kunjungan kerja Komisi XIII DPR RI ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum DIY. Kunjungan ini menjadi sarana penting bagi para pemangku kepentingan di daerah untuk mendorong perlindungan hak paten yang lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum DIY, Agung Rektono Seto menyampaikan bahwa potensi perlindungan kekayaan intelektual paten di DIY sangat besar.
"DIY memiliki sumber daya manusia dan inovasi yang luar biasa. Pada tahun 2024, tercatat 393 pendaftaran paten, dengan sektor farmasi, fisika, dan kimia masih mendominasi," ujar Agung.
Agung juga membeberkan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan perlindungan paten di DIY. Di antaranya adalah program safari paten, klinik kekayaan intelektual bergerak, dan patent examiners goes to campus. Selain itu, kerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk perguruan tinggi dan pelaku industri, juga terus ditingkatkan.
Apresiasi datang dari Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Dr. Andreas Hugo Pareira.
"Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum DIY. Upaya ini tidak hanya mendorong perlindungan paten, tetapi juga mendukung kemajuan inovasi dan teknologi di daerah," ujar Andreas.
Andreas menekankan pentingnya perlindungan paten yang adaptif untuk mendukung perkembangan ekonomi dan teknologi.
"DIY memiliki potensi besar dalam bidang kekayaan intelektual, terutama paten. Dengan perlindungan yang baik, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan stakeholder lainnya dalam mendorong perlindungan hak paten yang lebih baik. Dengan begitu, DIY tidak hanya menjadi pusat inovasi, tetapi juga contoh bagi daerah lain dalam mengelola dan melindungi kekayaan intelektual secara optimal.