YOGYAKARTA – Kantor Wilayah Kementerian Hukum DIY terus berkomitmen dalam mendorong perlindungan serta pengembangan kekayaan intelektual di lingkungan akademik. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan mendukung kegiatan Launching Sistem Informasi KI, Lomba Spesifikasi Paten #4, dan Patent Drafting Series, yang diselenggarakan di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis (20/2/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi antara dunia akademik dan pemerintah dalam memperkuat ekosistem KI, khususnya di bidang paten, desain industri, dan hak cipta. Acara ini dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, serta berbagai pihak terkait yang memiliki kepentingan dalam pengembangan inovasi dan perlindungan kekayaan intelektual.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum UAD, Utik Bidayati, menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam menghasilkan inovasi yang aplikatif.
"Tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam penelitian dan pengabdian, harus mampu melahirkan ide-ide inovatif yang dapat direalisasikan menjadi produk yang dibutuhkan masyarakat. Dengan pendaftaran paten, harapannya produk-produk ini bisa memberikan manfaat nyata dalam menyelesaikan permasalahan di sekitar kita," ujar Utik Bidayati.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah peluncuran Sistem Informasi KI yang dikembangkan oleh Universitas Ahmad Dahlan. Sistem ini bertujuan untuk mempermudah civitas akademika dalam mengajukan permohonan hak kekayaan intelektual, baik di bidang paten, desain industri, maupun hak cipta. Dengan adanya sistem ini, proses administrasi KI di lingkungan UAD diharapkan menjadi lebih efisien dan terintegrasi.
Kepala Kanwil Kemenkum DIY, Agung Rektono Seto menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dalam mendukung perkembangan paten di lingkungan kampus.
"Kami siap bersinergi dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk regulasi, tetapi juga melalui pendampingan dan fasilitasi bagi akademisi dan mahasiswa dalam pendaftaran paten serta pengembangan inovasi yang memiliki nilai ekonomi," ujar Agung.